DP3AKB Provinsi Papua Gelar Kegiatan Advokasi dan KIE Bangga Kencana Berbasis Kearifan Lokal di Sarmi
DP3AKB Papua, Sarmi, — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Papua melalui Bidang Keluarga Berencana dan Advokasi menggelar kegiatan bertajuk Desain Program, Pengelolaan, dan Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) yang mengusung pendekatan berbasis kearifan budaya lokal, di Kabupaten Sarmi, Jumat (18/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari sub-kegiatan Fasilitasi Kerja Sama dengan Stakeholders dan Mitra Kerja dalam Pelaksanaan Advokasi, Promosi, dan KIE Program Bangga Kencana. Tujuan utamanya adalah memperkuat koordinasi lintas sektor serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyukseskan Program Bangga Kencana secara lebih kontekstual dan berkelanjutan.
Hadir langsung sebagai narasumber, Plt. Kepala DP3AKB Provinsi Papua, Josefintje B. Wandosa, SE., M.Si, yang menyampaikan pentingnya membumikan program Bangga Kencana melalui pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Papua, khususnya di wilayah Sarmi.
“Pendekatan budaya lokal menjadi kunci untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait pengendalian penduduk dan program KB secara efektif. Kami mendorong adanya kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, mitra kerja, tokoh adat, dan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan keluarga yang sehat dan sejahtera,” ujar Josefintje Wandosa dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan mitra kerja, organisasi masyarakat, tokoh adat, serta aparat pemerintah setempat. Dalam sesi diskusi, para peserta memberikan masukan konstruktif terkait tantangan dan potensi yang dapat digali dalam pelaksanaan advokasi dan KIE di daerah masing-masing.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, DP3AKB Provinsi Papua berharap tercipta sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung implementasi Program Bangga Kencana, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan budaya lokal yang tinggi.